Pematangsiantar, 19 Agustus 2024 – Sekolah Tinggi Theologia HKBP Pematangsiantar (STT HKBP) melaksanakan Kuliah Umum Semester Gasal Tahun Ajaran 2024/2025 serta penandatanganan Nota Kesepahaman MoU antara STT HKBP dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sebelum dilaksanaka Kuliah Umum terlebih dahulu dibuka dengan Ibadah yang dimana liturgis dibawakan oleh Pdt. Harminto Sihombing, M.Th. Kotbah oleh Pdt. Dr. Jordan Humala Pakpahan dan Doa syafaat oleh Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian, M.Si. Didalam acara Ibadah dilaksanakan juga acara pemberangkatan Pdt. Dr. Rospita Siahaan., beliau adalah Dosen telah mengabdi selama 9 tahun di STT HKBP dan pemberangkatan Pdt. Doni Padang, S.Th. M.Pd adalah Kepala Perpustakaan yang telah mengabdi selama 4 tahun di STT HKBP Pematangsiantar, dan juga acara pemberakatan Tendik memasuki masa purnabakti (Pensiun) yaitu Ibu Rita Parulian Harianja yang dimana yang telah mengabdikan diri selama 32 Tahun 3 bulan lamanya.
Penandatanganan Memorandum OF Understanding (MOU) antara STT HKBP Pematangsiantar dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta merupakan langkah strategis dalam menjalin kerjasama akademik. Kesepakatan ini mencakup berbagai bidang kerjasama, termasuk program pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, serta kegiatan akademik dan non-akademik lainnya. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan terjalin hubungan yang saling menguntungkan dan mendukung kemajuan kedua institusi pendidikan.
Kehadiran Universitas Gadjah Mada sebagai mitra strategis diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas pengajaran, serta pelaksanaan program-program inovatif di STT HKBP. Penandatanganan MoU ini juga menandai komitmen kedua belah pihak untuk berkontribusi secara signifikan terhadap dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua institusi, dosen, tendik dan mahasiswa, serta dihadiri pula oleh sejumlah tamu undangan yang turut menyaksikan momen bersejarah ini. Dengan penuh antusiasme, semua pihak menyambut baik kerjasama ini dan berharap agar sinergi antara STT HKBP dan Universitas Gadjah Mada dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
STT HKBP Pematangsiantar mengucapkan terima kasih kepada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atas kerjasama yang telah terjalin dan berharap hubungan ini akan terus berkembang demi kemajuan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan.
Selanjutnya Acara Pembukaan Perkuliahan Semester Gasal TA 2024/2025 STT HKBP Pematangsiantar hari ini 19 Agustus 2024 di Aula STT HKBP dipimpin oleh Dr. Sukanto Limbong M.Th yang adalah Ketua STT HKBP Pematang Siantar. Ketua STT HKBP melalui Panitia Pembukaan Perkuliahan mengundang Dr. Leonard Chrysostomos Epafras yang adalah Dosen, Peneliti dan Trainer di Univeristas Gadjah Mada (Indonesian Consortium for Religious Studies) untuk memberikan Kuliah Umum yang dihadiri kurang lebih lima ratus orang peserta mahasiwa S1, Pasca Sarjana dan para dosen STT HKBP. Kuliah Umum membahas tema, Tantangan Perdamaian dan Teologi Keadilan di Era Media Sosial: Refleksi atas Konflik Israel dan Palestina.
Menurut Dr. Leonard Kuliah umum ini melukiskan refleksi atas konflik Israel-Palestina dari perspektif Kristen dan menawarkan teologi perdamaian yang berbasis keadilan sebagai jalan penyelesaian jangka panjang. Konflik Israel dan Hamas sudah memasuki hari ke 346, memakan korban 41 ribu jiwa, yang sebagian besar (39 ribu) adalah korban Palestina, orang dewasa maupun anak-anak. Ini bagian dari konflik besar Israel dan Palestina, maupun Israel dan negara-negara Arab dan Iran. Sampai kapan konflik ini berakhir? Tak seorangpun mampu menjawab dengan pasti. Konflik ini hanyalah salah satu dari sekian banyak permusuhan berdarah yang sulit diselesaikan, seperti di Srilanka, Kashmir, Siprus, Sundan, Mozambik, Libanon, Kongo, dan lainnya. Namun permusuhan ini jauh lebih menonjol karena demikian banyak kelindan motif, aktor, dan narasi, termasuk narasi keagamaan, dibanding konflik-konflik di tempat lain. Gaung permusuhan inipun menjangkiti Indonesia, ikut secara halus mempertajam ketegangan antaragama di negeri ini. Bentrokan di Bitung antara demonstran pendukung Israel dan Palestina adalah percikan kecil ketegangan tak kentara ini.
Menurut Peter T. Coleman, pakar resolusi konflik, ada 24 alasan mengapa konflik Israel- Palestina sulit sekali dijembatani dan setiap jembatan perdamaian yang dibuat rapuh dan mudah runtuh. Alasan itu mulai dari runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah, pemaksaan gagasan negara-bangsa oleh kolonial Inggris dan Perancis, rivalitas etnik, dukungan Barat terhadap berdirinya Israel, diskriminasi bangsa Palestina, rivalits di kalangan bangsa Arab, rapuhnya geopolitik Timur Tengah, hingga kuatnya kelompok-kelompok dalam agama- agama Ibrahimi (Yudaisme, Kristen dan Islam) yang menganggap perdamaian adalah penistaan agama.
Faktor ke 25 yang perlu ditambahkan, media sosial. Algoritma media sosial memberi insentif pada hal-hal yang kontroversial dan berpotensi viral. Akibatnya secara langsung dan tidak mendorong konflik, menciptakan polarisasi, serta menimbun upaya-upaya perdamaian yang tidak menarik disebar luaskan. Perkembangan terakhir adalah tarung digital ini semakin meluas karena warganet terlibat di luar struktur-struktur resmi, khususnya diantara kaum muda. Mereka melakukan apa yang disebut affective hacking, "meretas dengan gemas." Tampak jelas misalnya melalui tagar #julidfisabilillah yang melakukan doxxing, perundungan digital kepada tentara Israel, lewat Whatsapp, dan kanal- kanal medsos lainnya.
** Foto – Foto Kegiatan.:
- Ibadah Pembukaan.
- Pembukaan Perkuliahan Semester.
- Kotbah.
- Kata sambuta perpisahaan pemberangkatan Dosen yang pindah tugas dan Tendik yang purnabakti (pensiun)
- Pemberian Cendramata.
- Doa Syafaat.
- Penandatanganan MOU STT HKBP Pematangsiatar dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
- Kuliah Umum.
- Makan Siang, Pengumuman dan Penutup,
- Oleh. Moni Lumban Gaol.