Parapat, Rabu 6 November - Sabtu 9 November 2024 – Dua mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi HKBP (STT HKBP), Yehezkiel Pasaribu dan Cici Sidabutar, turut serta dalam kegiatan Pelatihan Menulis Buku Panduan Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, dan Pemuda HKBP (SMIRNA) yang diselenggarakan di Wisma Tabor, Parapat. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Biro SMIRNA HKBP untuk menyusun Buku Panduan SMIRNA Edisi 2025 yang akan segera diterbitkan. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah peserta yang terdiri dari para pelayan penuh waktu (full-timer) , calon pelayan, serta mahasiswa teologi dari berbagai seminari yang tersebar di Sumatera Utara dan Jawa.
Selama empat hari pelatihan, para peserta dibimbing oleh dua narasumber utama, yaitu Bvr. Marthalena Sinaga dan Pdt. Dr. Oinike Natalia Harefa, berupaya dalam memberikan bimbingan yang maksimal kepada para peserta sehingga memiliki modal yang substantif dan mengakar akan bagaimana menyusun suatu tulisan dalam membina generasi-generasi muda HKBP, dengan slogan yang diberikan oleh Pdt. Toho Sinaga, Kepala Biro SMIRNA HKBP, menekankan pentingnya karya tulis dalam membina generasi muda melalui slogan yang diusung oleh Biro SMIRNA: “Saving the Lost Generation”. Harapannya, Buku Panduan SMIRNA Edisi 2025 dapat menjadi alat yang efektif dalam membimbing generasi muda HKBP, baik dalam Sekolah Minggu, Remaja, maupun Naposo, untuk tumbuh dalam iman dan karakter yang kuat.
Kegiatan dimulai pada hari pertama dengan perkenalan para narasumber dan peserta, serta penandatanganan kontrak menulis. Kontrak ini bertujuan untuk membangun komitmen para peserta dalam mengikuti proses pelatihan secara serius. Pada hari kedua, Bvr. Marthalena Sinaga membagikan materi tentang perkembangan Sekolah Minggu, Remaja, dan Pemuda masa kini, sementara Pdt. Dr. Oinike Natalia Harefa memberikan dorongan dan panduan teknis tentang bagaimana menulis dengan baik serta peraturan-peraturan baku dalam penulisan.
Hari ketiga, di mana peserta diberikan kesempatan untuk menulis bahan-bahan untuk Sekolah Minggu, Remaja, dan Pemuda berdasarkan perikop-perikop yang telah disiapkan. Para peserta kemudian mempresentasikan hasil draft tulisan mereka, yang selanjutnya mendapat masukan konstruktif dari narasumber dan peserta lainnya untuk penyempurnaan. Pelatihan ditutup pada hari terakhir dengan ibadah penutup dan sesi berbagi kesan dan pesan. Para peserta dan narasumber saling memberikan apresiasi atas kerja keras dan kerjasama yang telah terjalin selama kegiatan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta, terutama mahasiswa teologi, dapat membawa dampak positif dalam perkembangan pembinaan generasi muda HKBP melalui tulisan yang berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman.
Mahasiswa STT HKBP Mengikuti Kegiatan Pelatihan Menulis Buku Panduan SMIRNA di Wisma Tabor HKBP Parapat
Mahasiswa STT HKBP Mengikuti Kegiatan Pelatihan Menulis Buku Panduan SMIRNA di Wisma Tabor HKBP Parapat
Mahasiswa STT HKBP Mengikuti Kegiatan Pelatihan Menulis Buku Panduan SMIRNA di Wisma Tabor HKBP Parapat
*Dipost oleh. Moni Lumban Gaol